Presiden SAFF tidak senang Arab Saudi 'digeprek' Indonesia
Zaki Zainal
November 26, 2024 14:30 MYT
November 26, 2024 14:30 MYT
Presiden Konfederasi Bolasepak Arab Saudi (SAFF), Yasser Al Misehal, meluahkan ketidakpuasan hatinya terhadap mutu persembahan pasukan Arab Saudi dalam perlawanan pusingan ketiga Kelayakan Piala Dunia 2026 Zon Asia selepas tewas 0-2 berdepan Indonesia.
Kenyataan itu disampaikan setelah The Green Falcons terpaksa menelan kekalahan mengejut 0-2 dari Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa, 19 November lalu.
"Kami tidak puas dengan situasi pasukan kebangsaan kami saat ini walaubagaimanapun kami harus realistik, kerana hanya mempunyai jarak satu mata antara kami dengan kedudukan kedua, dan kami masih memiliki empat perlawanan berbaki," ucap Al-Misehal kepada Kooora.
Siapa yang masih belum move on sama pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi ☝ pic.twitter.com/Lnq8xbod8l
— Berita Sepakbola Dunia (@gilabola_ina) November 24, 2024
An error occurred while retrieving the Tweet. It might have been deleted.
Al-Misehal menyatakan bahawa peluang Arab Saudi untuk melepasi ke Piala Dunia 2026 sebenarnya masih terbuka, namun pasukan itu perlu segera berubah untuk mencapai sasaran itu
"Peluang kami masih ada, dan kami harus menambah kepercayaan diri kami terutamanya buat pegawai pelatih yang dipimpin Herve Renard. Ini adalah pegawai yang sama melepaskan kami ke Piala Dunia 2022," ujarnya.
Potret kemenangan Indonesia atas Arab Saudi. ?? ‣ #KitaGaruda ‣ #GarudaMendunia pic.twitter.com/6f6Sx8EH1C
— Timnas Indonesia (@TimnasIndonesia) November 20, 2024
An error occurred while retrieving the Tweet. It might have been deleted.
Kekalahan kepada Indonesia memberi tamparan hebat buat Arab Saudi. Hal ini kerana, ini adalah kekalahan pertama The Green Falcons kepada skuad Garuda setelah 43 tahun dominasi mereka sejak pertemuan pertama pada tahun 1981.
Dua gol yang dicetak Marselino Ferdinan di GBK bukan hanya mengakhiri kritikan kepada Indonesia, namun membuatkan kedudukan Arab Saudi di Kumpulan C untuk layak ke Piala Dunia 2026 (Zon Asia) semakin terancam.